Keterkaitan Padepokan Seni Bela Diri Pencak Silat “ Waliwis Bodas “
dengan Kisah Prabu Kian Santang atau Syeh Sunan Rohmat Suci
Saya sebagai Guru Besar Padepokan
Seni Bela Diri Pencak Silat Waliwis Bodas mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Televisi Swasta Indonesia dalam hal ini MNCTV, yang
telah menayangkan Cerita Sejarah Kerajaan Sunda tempo dulu yang dikemas dengan
baik dalam alur cerita sinetron Modern yang sangat menakjubkan sehingga
generasi muda saat ini, akan mengetahui sekaligus mengambil pelajaran yang
sangat berharga dari kearifan dan bijaksanaan Seorang Raja yang sangat terkenal
namun beliau tidak sombong dengan Harta, Pangkat, Gelar, Jabatan dan juga kepepoleran
yang disandangnya, Sehingga dalam sejarah beliau sangat memperhatikan nasib
rakyat-rakyatnya. Semoga dapat dipetik pelajarannya bagi Sang Maha berkuasa
saat ini untuk meneladaninya aamiin. Dan sangat Kebetulan sekali pada Saat sekarang ini Sinetron serial
Raden Kian Santang merupakan
drama seri andalan di MNCTV selain drama seri Gajah Mada. Semua Keluarga besar
berikut anggota Padepokan Seni Bela Diri Pencak Silat “Waliwis Bodas “pasti
tidak akan melewatkan kedua drama seri tersebut dan sudah merupakan tontonan wajib,walaupun sesekali suka ketiduran karena jam tayang Prabu Kian
Santang ini sampai larut malam. Kegemaran melihat kedua drama seri tersebut,
mungkin dikarenakan kisah drama seri ini mentokoh utamakan anak kecil yang
mempunyai kesaktian mandraguna dan berbudi pekerti luhur. Sekaligus dijadikan
media dakwah untuk anak kita khususnya dan umumnya bagi anak didik kita supaya
disamping dia belajar fisik juga dibekali dengan dzikir dan do’a dalam rangka
Beribadah Kepada Alloh Swt untuk melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi
segala apa yang dilarangnya. Selain itu Sejak kecil Nyai Subang Larang belajar
ilmu agama, atau nyantri di Pesantren Quro milik Syeh Hasanuddin. Yang erat
kaitannya dengan sejarah berdirinya Padepokan Seni Bela
Diri Pencak Silat “ Waliwis Bodas “yang terkenal dengan jurus 5 nya dan sering
dipergunakan oleh Raden Kian Santang sebagai jurus pamungkas untuk mengalahkan
lawan-lawannya. Dengan motto “ insun rahayu balarea waluya “ yang artinya kita
yang memiliki ilmu selamat sedangkan orang lain tidak apa-apa artinya tidak
melukai atau mencelakan melainkan hanya untuk menyadarkan kedzoliman yang
terjadi dimuka bumi ini. Untuk itu marilah kita awali artikel ini dengan
menceritakan sejarah Prabu Kian Santang Sebagai penerus dari Pesantren tertua
dijawa barat yaitu Pesantren Syeih Quro yang berada didaerah jatijajar kerawang
jawa barat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment