Tuesday, 3 September 2013

BAGAIMANAKAH CARANYA UNTUK MENDAPATKAN JODOH IDEAL ?


JODOH YANG IDEAL
       Hakekatnya tidak ada manusia yang sempurna dialam dunia ini, manusia satu sama lain menanggung kelemahan dan sedikit kelebihannya dibandingkan dengan kekurangan yang dimilikinya. Hanya dengan kebersamaan dan kerja samalah manusia bisa membangun kesempurnaan. Diantara kerja sama itu adalah dalam kerangka rumah tangga. Seorang wanita yang memiliki kelemahan dan kekurangan dapat ditutupi oleh suaminya begitu juga sebaliknya. Intinya, secara individu tidak ada yang sempurna. Walaupun demikian, kita tetap harus berusaha, minimal dapat mendekati kesempurnaan sebagai manusia.
      Karena itu jangan terlalu berharap mendapatkan pasangan yang sangat yang sangat sempurna baik laki-laki atau wanita, yang terpenting syarat-syarat menurut Islam sudah terpenuhi (yaitu pemahaman dan pengalaman agamanya bagus). Seandainya berharap syarat  tambahan, umpamanya harus cantik, kaya dan dari keturunan terpandang, janganlah terlalu dipaksakan karena semua itu relative.
      Sekaipun demikian, setiap individu dapat berusaha mencari yang terbaik atau seideal mungkin apabila jika waktunya memungkinkan. Untuk itu saya akan mencoba untuk memaparkan syarat-syarat mencari jodoh yang ideal menurut syariat ajaran Agama Islam antara lain :
1.     Calon Suami yang Ideal
Calon suami ideal adalah yang sepadan dengan keberadaan akhlak wanita itu. Jangan berharap mendapatkan suami ideal sementara dia sendiri tercela atau berprilaku kotor. Allah Swt. berfirman : 
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin[1028].”
[1028] Maksud ayat ini Ialah: tidak pantas orang yang beriman kawin dengan yang berzina, demikian pula sebaliknya.  (Q.s. An-Nur :ayat :3).

“ Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)[1034].”
[1034] Ayat ini menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a. dan Shafwan dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah orang yang paling baik Maka pastilah wanita yang baik pula yang menjadi istri beliau. (QS.An-Nur ayat : 26 ).
Ayat ini mengisyaratkan bahwa jika wanita berharap suami yang baik maka ia sendiri yang harus terlebih dahulu memperbaiki diri. Semakin baik,maka akan semakin baik pula jodoh yang akan didapatkan.
   
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
[839] Ditekankan dalam ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal saleh harus disertai iman. (QS. An-Nahl ayat : 97).
Calon suami ideal adalah yang mampu menghidupi istri dan anggota keluarganya, artinya memiliki keahlian untuk berusaha. Dari segi fisik ; berwajah ganteng (sekalipun relatif) dan memiliki anggota tubuh lengkap dan sempurna (tidak cacat), dari keturunan baik dan terhormat.
Syarat ideal itulah yang umumnya diperhatikan. Namun ada syarat yang sesungguhnya lebih menyelamatkan yaitu Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Penyayang (bukan pemarah), terbuka terhadap istri (tidak selingkuh baik yang urusannya dengan harta maupun hubungannya dengan wanita lain), dan mampu membawa istri menuju jalan yang menghantarkannya ke surganya Alloh Swt.

No comments: