JODOH
YANG IDEAL
Hakekatnya
tidak ada manusia yang sempurna dialam dunia ini, manusia satu sama lain
menanggung kelemahan dan sedikit kelebihannya dibandingkan dengan kekurangan
yang dimilikinya. Hanya dengan kebersamaan dan kerja samalah manusia bisa
membangun kesempurnaan. Diantara kerja sama itu adalah dalam kerangka rumah
tangga. Seorang wanita yang memiliki kelemahan dan kekurangan dapat ditutupi
oleh suaminya begitu juga sebaliknya. Intinya, secara individu tidak ada yang
sempurna. Walaupun demikian, kita tetap harus berusaha, minimal dapat mendekati
kesempurnaan sebagai manusia.
Karena
itu jangan terlalu berharap mendapatkan pasangan yang sangat yang sangat
sempurna baik laki-laki atau wanita, yang terpenting syarat-syarat menurut
Islam sudah terpenuhi (yaitu pemahaman dan pengalaman agamanya bagus).
Seandainya berharap syarat tambahan,
umpamanya harus cantik, kaya dan dari keturunan terpandang, janganlah terlalu
dipaksakan karena semua itu relative.
Sekaipun
demikian, setiap individu dapat berusaha mencari yang terbaik atau seideal
mungkin apabila jika waktunya memungkinkan. Untuk itu saya akan mencoba untuk
memaparkan syarat-syarat mencari jodoh yang ideal menurut syariat ajaran Agama
Islam antara lain :
1.
Calon
Suami yang Ideal
Calon suami ideal adalah yang
sepadan dengan keberadaan akhlak wanita itu. Jangan berharap mendapatkan suami
ideal sementara dia sendiri tercela atau berprilaku kotor. Allah Swt. berfirman
:
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini
melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan
yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau
laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang
mukmin[1028].”
[1028] Maksud ayat ini
Ialah: tidak pantas orang yang beriman kawin dengan yang berzina, demikian pula
sebaliknya. (Q.s. An-Nur :ayat :3).
“ Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu
bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka
ampunan dan rezki yang mulia (surga)[1034].”
[1034] Ayat ini
menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a. dan Shafwan dari segala tuduhan yang
ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah orang yang paling baik Maka pastilah
wanita yang baik pula yang menjadi istri beliau. (QS.An-Nur ayat : 26 ).
Ayat ini mengisyaratkan
bahwa jika wanita berharap suami yang baik maka ia sendiri yang harus terlebih
dahulu memperbaiki diri. Semakin baik,maka akan semakin baik pula jodoh yang
akan didapatkan.
“ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri
Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.”
[839] Ditekankan dalam
ayat ini bahwa laki-laki dan perempuan dalam Islam mendapat pahala yang sama
dan bahwa amal saleh harus disertai iman. (QS. An-Nahl ayat : 97).
Calon
suami ideal adalah yang mampu menghidupi istri dan
anggota keluarganya, artinya memiliki keahlian untuk berusaha. Dari segi fisik
; berwajah ganteng (sekalipun relatif) dan memiliki anggota tubuh lengkap dan
sempurna (tidak cacat), dari keturunan baik dan terhormat.
Syarat ideal itulah
yang umumnya diperhatikan. Namun ada syarat yang sesungguhnya lebih
menyelamatkan yaitu Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari. Penyayang (bukan pemarah), terbuka terhadap istri (tidak selingkuh
baik yang urusannya dengan harta maupun hubungannya dengan wanita lain), dan
mampu membawa istri menuju jalan yang menghantarkannya ke surganya Alloh Swt.
No comments:
Post a Comment