Thursday 12 September 2013

BAGAIMANA CARANYA KITA MEMAHAMI JODOH SEBAGAI SEBUAH TAKDIR ALLOH Swt.


2.   memahami jodoh sebagai sebuah takdir

       Banyak orang yang keliru memahami takdir terutama yang hubungannya dengan jodoh.

       Pemahaman jodoh selama ini bahwa jodoh sepenuhnya urusan ALLAH Swt. dengan menyediakan pasangan sedetail mungkin termasuk nama dan alamatnya.

       Tak heran jika banyak yang menyalahkan takdir sebagai penyebab lamanya ia sendiri. Tak jarang pula yang tak ambil pusing dengan urusan jodoh karena itu urusan ALLAH Swt. sehingga ia tidak berusaha hingga lanjut usia.

      Anggapan itu jelas keliru, ALLAH Swt. memang telah mentakdirkan manusia untuk berpasang-pasangan, yaitu laki-laki berpasangan dengan wanita dan sebaliknya. Tapi urusan siapa wanita itu, namanya, anak siapa dan alamatnya dimana, itu bergantung usaha masing-masing individu.

“ Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.             ( Q.S. AR-RO’DU AYAT :11).
[767] Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.
[768] Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

“ Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. Dari air mani, apabila dipancarkan “.(Q.S. AN-NAJM AYAT :45-46).

“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?"                               (Q.S.AN-NAHL AYAT :72).
 
“ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir “. ( Q.S. AR-RUUM AYAT 21 ).

       Seperti halnya Allah Swt. telah menyediakan kekayaan berlimpah-ruah didunia ini, semuanya untuk manusia dan ini sebagai takdir Allah Swt. Namun kekayaan itu tidak akann pernah kita nikmati manakala kita tidak pernah mengusahakannya dan benyaknya harta yang dimiliki bergantung seberapa besar usaha kita.

“ Bukanlah orang yang terbaik di antara kalian orang yang rajin beribadah mencari pahala akhirat dengan menunggalkan aktifitas bekerja untuk kepentingan kehidupan dunia. Dan bukan pula orang yang terbaik diantara kalian orang yang rajin bekerja dengan meninggalkan aktifitas beribadah. Orang yang terbaik diantara kalian adalah yang menjalankan keduanya : Rajin bekerja dan rajin pula beribadah. Sebab kekayaan bisa menjadi sarana kebahagiaan akhirat. Oleh karena itu janganlah kalian menjadi manusia pemalas.” (HR.Ibnu Asakir dari Anas).

       Jadi hubungannya dengan jodoh, Manusia diberi wewenang penuh untuk memilih pasangan yang dikehendaki, mau tipe yang bagaimana atau dari kalangan mana, sepenuhnya hak manusia, jika kita mau berusaha keras kita akan mendapatkan yang terbaik. Dengan demikian takdir tidak dikambinghitamkan untuk menutupi ketidakmampuan kita untuk mendapatkan pasangan hidup.

       Rasulullah Saw. Sendiri secara eksplisit dalam hadits Muslim memberikan isyarat agar memilih jodoh sesuai keinginan kita (yang dicintai). Rasulullah menyatakan pilihlah yang bagus agamanya agar kita lebih selamat. Dalam hadits lain Rasulullah pun menganjurkan pilih yang masih perawan (gadis). Hal ini sebagai bukti bahwa kita berhak dan harus berusaha memilih siapa saja yang kita cintai. Artinya, diperlukan peran serta usaha dari masing-masing individu untuk menentukan pasangan hidupnya

“ Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil[265], Maka (kawinilah) seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya “.(Q.S.AN-NISA AYAT: 3).
[265] Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[266] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh Para Nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. ayat ini membatasi poligami sampai empat orang saja.



No comments: